AMBON(info-ambon.com)- Chief Executive Officer (CEO) dan President Aron Flying Ship Ltd. Hyun Wook Cho menilai kawasan yang direncanakan akan Senin, Mei 30, 2022 Pemerintahan Jadwal Kapal Laut Baubau - Ambon Juni 2022 - Jadwal Kapal Laut Baubau - Ambon Juni 2022 Meliputi Kapal KM Dorolonda, KM Dorolonda, KM Tidar Negeriini mer-upakan perkampungan terakhir yang dijumpai dalam pendakian melalui jalur ini. Hari 04 - 05 : Kanike - Waihuhu Camp Hari 09: Masohi - Bandara Pattimura (Ambon) Dari Masohi dilanjutkan ke pelabu-han kapal cepat di Amahai, menuju ke pelabuhan Tulehu, dan bandara Pattimura di Ambon dengan Jadwal Kapal Cepat Tulehu Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Laporan Wartawan Alfin Risanto AMBON, - Bagi Warga Kota Ambon yang ingin melakukan perjalanan laut menggunakan kapal cepat tujuan Maluku Utara. Selasa 6/9/2022, bisa berangkat dengan KM Barcelona I. Pasalnya, kapal KM Barcelona I saat ini sedang berlabuh di pelabuhan Slamet Riyadi Ambon. Bagi yang mau berangkat bisa langsung datang ke pelabuhan untuk membeli tiket. Namun untuk diketahui, harga tiket kapal sudah naik. Diakui penjual tiket bernama Mimi, harga tiket kapal KM Barcelona I tujuan Maluku Utara juga sudah dinaikkan imbas naiknya harga BBM. Baca juga TPID Maluku Bikin Operasi Pasar, Sejumlah Barang Dijual Murah, Berikut 5 Lokasinya! Baca juga Jadwal Kapal Pelni Ambon - Banda Tanpa Transit, Harga Tiket Rp Baca juga BBM Naik, Tarif Ojek di Masohi Terpaksa Juga Dinaikkan, Segini Harganya Dimana untuk ke Sanana dari harga Rp 265 Rribu naik menjadi Rp 305 ribu,Ternate Rp 455 Ribu naik Rp 525 Ribu. Sedangkan untuk Jailolo harga tiket dulu 480 ribu naik Menjadi 555 dan Manado Rp 555 Ribu naik Rp. 645 Ribu. "Iya untuk harga tiket Km Barcelona I Naik 15 Persen dan berlaku hari ini," ujar Penjual Tiket, Mimi kepada Selasa 6/9/2022. Lanjut dikatakan, untuk penumpang yang ingin membeli tiket harus menunjukan kartu vaksin ke 3 Booster. Mimi menambahkan jadwal KM Barcelona Malam ini diberangkatkan pukul WIT. "Untuk Loket lenjualan tiket sudah dibuka dari Pagi," tandsasnya. Sebagai informasi, pada Sabtu 3/9/2022 pemerintah menaikkan harga Pertalite dari per liter menjadi Solar subsidi dari Rp per liter menjadi dan Pertamax dari menjadi per liter. * Laporan Kontributor Lukman Mukaddar MASOHI, - Sebanyak 161 orang Calon Jemaah Haji CJH asap Maluku Tengah dijadwalkan akan bertolak dari Kota Masohi pada 14 Juni 2023 mendatang. "Kuota kita sudah fiks 161 jemaah. Berangkatnya tanggal 14 Minggu depan," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Maluku Tengah, Taslim Tuasikal saat ditemui TribunAmbon di Agenda Wisuda Tahfidz Alqur'an di Masohi, Selasa 6/6/2023. Seluruh CJH dan panitia haji akan bertolak dari Kota Masohi menggunakan Kapal Cepat dari Pelabuhan Ina Marina Masohi ke Pelabuhan Tulehu. "Berangkat nanti akan disesuaikan biasanya selama ini kita gunakan Kapal cepat dari Masohi ke Tulehu," jelas Taslim. Taslim menjelaskan, sebelumnya kuota jamaah haji Maluku Tengah hanya 135 orang namun, ada kebijakan penambahan kuota sehingga Maluku Tengah mendapatkan jatah tambahan sebanyak 26 orang sehingga total jamaah yang siap berangkat 161 orang. Baca juga Layani Jemaah Haji, Petugas Sektor Khusus Masjidil Haram Siaga 24 Jam di Sembilan Posko "Kita kan sebelumnya hanya 135 CJH tapi ada penambahan kuota sehingga kita mendapatkan jatah penambahan 26 orang," jelas Taslim. Lanjut, berdasarkan jadwal, CJH Maluku Tengah ada pada Kloter 34 dengan jadwal pemberangkatan dari Kota Ambon ke Makassar pada pada tanggal 15 Juni. Selanjutnya dari Makassar menuju Jeddah Arab Saudi pada tanggal 17 Juni 2023. "Karena itu kita rencananya di tanggal 14 itu sudah berangkat dari sini Masohi ke Ambon," tutup Taslim. Laporan Wartawan Jenderal Louis AMBON, - Pelabuhan Tulehu menjadi salah satu penghubung akses transportasi laut, khususnya keluar masuk dan keluar dari dan ke Pulau Ambon. Terletak di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, Provinsi Maluku, pelabuhan ini menjadi pintu masuk bagi penduduk dari Pulau Saparua, Seram, Haruku, Nusalaut dan pulau-pulau lainnya ke Kota Ambon. Berdasarkan informasi yang dirangkum Senin 03/10/2022, di Pelabuhan Tulehu terdapat dua Kapal Cepat yakni Express Bahari 1E dan Cantika 99. Kapal Cepat Express Bahari 1E melayani rute Tulehu - Tuhaha Saparua Timur - Amahai Masohi. Kapal beroperasi pada setiap hari Senin-Sabtu Pukul WIT dan Pukul WIT Sedangkan Hari Minggu Pukul WIT. Harga tiket Dengan rincian harga tiket sebagai berikut Tulehu-Tuhaha Rp. 200 ribu VIP, dan Rp. 105 ribu Eksekutif Tulehu-Amahai Rp. 355 ribu VVIP, Rp. 330 ribu VIP, dan Rp. 148 ribu Eksekutif. Selain itu, Kapal Cepat Cantika 99 melayani rute Tulehu - Haria Saparua. Kapal beroperasi setiap Senin hingga Sabtu pukul WIT dan Pukul WIT, sedangkan Minggu libur . Dengan harga tiket sebagai berikut Tulehu-Haria Rp. 205 ribu VIP, Rp. 75 ribu Eksekutif. Laporan Wartawan Alfin Risanto AMBON, - Bagi Anda yang ingin melakukan perjalanan ke Seram Bagian Timur SBT dan Buru Selatan Bursel dengan kapal cepat. Hari ini dijadwalkan berangkat, Cantika Lestari 99 dan KM Elizabeth II. "Iya malam ini ada dua kapal cepat Tujuan SBT dan Bursel berangkat dari Pelabuhan Slamet Riyadi ," ujar Penjual Tiket, Santi Kepada kamis 15/9/2022. Untuk itu bagi warga Kota Ambon bisa langsung membeli tiket karena loket penjualan sudah di buka dari pagi WIT. Lanjutnya, KM Cantika Lestari 99 akan menyinggahi empat pelabuhan diantaranya, Bula, Geser, Gorom dan Kesui. "Harga tiketnya dijual dari 328 ribu hingga 472 Ribu," terangnya. Bagi kapal KM Elizabeth II hari ini akan menyinggahi tiga pelabuhan diantaranya, Ambalau, Namrole dan Leksula. "Harga tiketknya dijual dari ribu hingga Rp 253 ribu," pungkasnya. Baca juga Harga Tiket Kapal Feri Masohi -Tulehu dan Masohi-Waai Naik 25 Persen, Ini Rinciannya Sedangkan dari pantuan di lokasi Pukul WIT di pelabuhan terdapat dua kapal yakni Kapal Cantika Lestari 99, dan, Elizabeth II. Suasana di pelabuhan terlihat ramai lancar banyak buruh bagai yang sedangan mengangkat barang penumpang ke kapal Cantika Lestari 99, kapal Elizabeth II dan KMP Lorry Amar Untuk Loket penjualan juga terlihat beberapa petugas sedang melayani penumpang yang membeli tiket.* Post Views 2,273 Melanjutkan cerita saya mengenai perjalanan menuju Masohi, kali ini khusus mengenai pengalaman naik kapal cepat. Kapal yang kami naiki adalah Express Bahari 1E dengan rute pelabuhan Tulehu di Ambon menuju pelabuhan Amahai di Masohi. Bagi yang belum membaca tulisan saya sebelumnya, dan belum pernah dengar nama Masohi, perlu diketahui Masohi ini adalah ibukota kabupaten Maluku Tengah. Lokasinya ada di pulau Seram. Jarak kedua pelabuhan ini sekitar 74 km. Perkiraan rute Pelabuhan Tulehu menuju Pelabuhan Amahai Pintu masuk pelabuhan tulehu Ada dua jenis kapal yang melayani rute Ambon menuju Masohi. Kapal cepat untuk angkutan orang dan kapal feri untuk angkutan barang. Dengan menggunakan kapal cepat, waktu yang dibutuhkan antara 2 – 2,5 jam, menempuh rute pelabuhan Tulehu menuju pelabuhan Amahai. Jam keberangkatan setiap hari pukul dan WITA. Sementara kalau menggunakan kapal feri waktu tempuhnya antara 4 – 5 jam, menempuh rute pelabuhan Tulehu menuju pelabuhan Ina Marina. Harga Tiket Kapal Express Bahari 1E Rute Tulehu – Amahai Tempat penjualan tikel kapal cepat Express Bahari 1E berada di sebuah ruko di luar area pelabuhan Tulehu. Jadi kemarin itu, sopir yang mengantar kami menghentikan kendaraan di sebuah bangunan ruko, lalu memberi tahu kami untuk membeli tiket terlebih dahulu di situ. Jaraknya sekitar 200 meter dari pintu masuk area pelabuhan Tulehu. Di depan meja yang digunakan untuk pembelian tiket, tertempel keterangan mengenai harga tiket kapal. Harga kapal cepat rute Tulehu – Amahai untuk kelas eksekutif 148 ribu, VIP 330 ribu dan VVIP 355 ribu. Harga tiket ini berlaku mulai 5 September 2022, jadi sejak adanya kenaikan harga BBM tahun ini. Tak ada kursi untuk kelas ekonomi! Bendahara di kantor sudah wanti-wanti untuk selalu menggunakan alat transportasi kelas ekonomi kalau kami bepergian dalam rangka menjalankan tugas negara. Berhubung kapalnya nggak ada kelas ekonomi, saya foto saja daftar harga tiketnya dan saya kirimkan pada bagian keuangan di kantor. Kami lalu disarankan untuk pakai yang kelas eksekutif. Sampai depan kasir loket, saya sodorkan KTP karena untuk pertanggungjawaban ke kantor. Jadi nama di tiket mesti sesuai nama di KTP. Petugasnya menanyakan apakah untuk keperluan dinas, saya pun mengangguk mengiyakan. Lalu petugasnya menyambung lagi, bahwa biasanya kalau untuk keperluan dinas, pakai yang kelas VIP. Tapi karena kata bagian keuangan suruh pakai yang eksekutif, saya tetap beli tiket kelas eksekutif. Tak lupa minta tempat duduk di dekat jendela. Tiket kapal Express Bahari 1E Kondisi Ruang Tunggu Pelabuhan Tulehu Sudah punya tiket, sudah kenyang makan nasi padang, kami pun lalu menuju ke ruang tunggu penumpang di pelabuhan Amahai. Ruang tunggu bagian luar terdapat dua deret kursi memanjang, banyak sekali pedagang asongan yang menawarkan dagangan. Nasi bungkus, aneka keripik, minuman, biskuit dan jajanan lain. Saya perhatikan ibu-ibu semua, tak ada lelakinya. Suara lantang menawarkan dagangannya. Sesekali menyapa “Keripiknya kakak….” sambil menyodorkan dagangannya. Ruang tunggu penumpang Ruang tunggu di bagian luar ini panas, dan bising sekali dengan suara para penjual, tak ada kursi kosong pula. Semua kursi sudah ada yang menduduki. Jadi kami memutuskan untuk masuk ruang tunggu di bagian dalam. Bagitu membuka pintu ke ruang tunggu bagian dalam, saya temui mesin pemindai orang dan juga barang. Tapi tak ada petugas yang berjaga. Saya tengok kanan kiri sambil bersiap melepas tas ransel dalam gendongan untuk dimasukkan ke pemindai barang, tapi urung saya lakukan. Nampak ada penumpang yang langsung jalan saya melewati mesin pemindai tanpa melepas barang bawaannya. Saya pun mengikuti. Ternyata mesin pemindai itu tak difungsikan. Ruang tunggu bagian dalam ini nyaman. Ruangan ber AC dan tak ada bising suara para pedagang. Tempat duduk yang tersedia juga banyak, malah banyak yang kosong saat kami masuk. Dan tetap kosong sampai kami bersiap untuk naik ke kapal. Saat di ruang tunggu ini ada petugas yang melakukan pemeriksaan dengan memindai barcode di tiket yang kami pegang. Setelah itu meminta kami untuk menyimpan tiket dengan baik karena akan ada pemeriksaan lagi di atas kapal. Saatnya Masuk ke Kapal Waktu sudah menunjukkan pukul kami berdua memutuskan untuk naik ke kapal. Di depan pintu masuk ke kapal, terdapat beberapa pedagang yang menggelar dagangannya. Sebelum naik kapal, tak lupa berfoto dulu. Agak takut saya saat akan masuk ke lambung kapal. Takut kepeleset dan nyemplung, karena penghubung dari dermaga ke dalam kapal hanyalah dua papan kayu saja. Ada dua petugas di sisi kanan kiri kedua papan kayu, siap membantu para penumpang untuk masuk ke dalam kapal. “Awas kepala kakak!” Berulangkali terdengar suara perempuan mengingatkan dari arah dalam kapal. Tapi saya nggak ngeh. Saya meniti kedua papan kayu, dengan berpegangan tangan pada petugas yang membantu, dan lalu “dug!” kepala saya terantuk bagian atas pintu kapal. Untung nggak terlalu keras, jadi sakitnya segera hilang. Para pedagang sudah siap menyambut begitu menginjakkan kaki di kapal Jadi kalau mau masuk kapal ini, karena posisi pintu masuk lebih rendah dibanding dermaga, dan papan kayu itu menurun, memang badan mesti membungkuk. Kalau badan tak membungkuk, kejadian deh kayak saya tadi, jidat kejedug bagian atas pintu. Kelas Eksekutif dalam Kapal Menginjakkan kaki di kapal, disambut mbak-mbak yang menanyakan nomor kursi. Setelah saya beritahu, dia menunjukkan kursi saya. Tadinya saya kira, mbak-mbak tuh petugas dalam kapal, ternyata pedagang asongan. Jadi di dalam kapal ini pun ada banyak sekali pedagang asongan yang masuk. Silih berganti menghampiri, menawarkan dagangan. Karena perut sudah kenyang, sudah punya persediaan air minum, kami nggak tergoda dengan penawaran mereka. Oh iya, kelas eksekutif yang ini posisinya ada di satu lantai dengan pintu masuk tadi. Tempat duduknya nyaman, kayak tempat duduk di bus. Satu deret ada 11 tempat duduk terbagi menjadi 3 bagian, terpisah 2 buah lorong. Ada kursi di tepi dan 5 kursi di tengah. Sudah tertera angka di setiap kursi, jadi memudahkan penumpang untuk mencari tempat duduk sesuai yang tertera di tiketnya. Di bagian atas sisi kanan kiri terdapat banyak sekali pelampung terlipat rapi. Saya berharap pelampung itu akan tetap tersimpan rapi di atas, tanpa pernah digunakan. Kursi penumpang kelas eksekutif Ada empat pendingin ruangan, dia di depan sisi kanan dan kiri serta dua di belakang. Satu toilet di bagian belakang. Saya nggak masuk ke toilet disini, jadi nggak tahu bagaimana kondisi di dalamnya. Yang bikin nggak nyaman adalah banyaknya pedagang yang ada di dalam. Lalu saat saya turun, mendapati banyak sekali sampah berserakan. Saya amati emang nggak ada tempat sampah sih, jadi memang butuh kesadaran para penumpang untuk membawa serta sampahnya saat turun. Karena ini pengalaman pertama naik kapal, dan saya duduk di sisi yang ada jendelanya, jadinya antusias melihat ke luar saat kapal mulai berjalan. Buih yang tercipta karena air yang terterpa badan kapal yang melaju, riak-riak air laut. Pepohonan di daratan di kejauhan, deretan rumah penduduk nampak dari laut. Kadang juga tak nampak daratan sepanjang mata memandang, hanya air laut yang tenang, nampak kayak hamparan lantai yang baru dilapisi semen. Ini sebagian obyek yang sempat saya jepret dari balik jendela kaca saat kapal melaju. Indahnya air laut yang tenang Kapal laut di kejauhan Berpapasan dengan kapal lain Buih air laut Balik dan Beli Tiket VIP Dua hari saja saya melaksanakan tugas di Masohi, lalu bersiap untuk kembali ke Malang. Dari Masohi ke Ambon kami naik kapal yang jadwal pagi, yaitu pukul WITA. Masih dengan kapal Express Bahari 1E juga, tapi kali ini kami pilih beli tiket kelas VIP. Nggak apa-apa kalau memang nggak diganti sama bagian keuangan, yang penting kami dapat pengalaman berharga. Jadi saat berangkat itu, kami amati bahwa kelas VIP tempat duduknya satu lantai di atas kelas eksekutif. Jadi kami yakin pemandangannya bisa lebih bagus di banding di kelas eksekutif yang posisinya di bawah. Senengnya pegang tiket VIP Kelas VIP ini kursinya lebih lapang dan nyaman di banding kelas eksekutif, dalam satu deret hanya ada 6 kursi. Ada 1 lorong di tengah sebagai pemisah antar 3 kursi. Sudah ada nomor kursi di setiap kursi, jadi penumpang bisa dengan mudah menemukan kursinya masing-masing sesuai yang tertera di tiketnya. Lantai kapal dilapisi karpet. Ruangannya bersih. Sayangnya, saat saya turun masih terlihat ada sampah yang ditinggal di kursi. Emang sih nggak dibuang sembarangan ke lantai kayak di kelas eksekutif, tapi tetap aja salah kan ya. Ruang VIP Kapal express bahari 1E Saat masuk ruang VIP ini belum ada penumpang selain kami berdua. Dan sampai kapal berangkat, kursi-kursi di ruang VIP terisi tak sampai setengahnya. Tapi sebelum kapal berangkat, tetap ada juga pedagang asongan yang masuk, walau tak seramai di ruang eksekutif. Ada 4 pendingin ruangan juga, dua di depan dan dua di belakang. Satu toilet di belakang. Toiletnya bersih, Stok air tawar juga banyak, sayangnya tak ada tissue. Ada tempat tissuenya, sementara tissuenya tak tersedia. Dan benar saja, dari ruang VIP ini kami bisa mendapat pemandangan yang lebih bagus, karena posisinya lebih tinggi. Inilah sebagian hasil jepretan dari balik jendela kapal. Kapal laut Air laut yang tenang Kapal laut lain di kejauhan Kapal-kapal penangkap ikan Rumah nelayan penangkap ikan Tol laut parkir di pelabuhan Amahai Masuk Ruang Nakhoda Kapal Express Bahari 1E Ruang VIP di kapal express bahari 1E ini tepat berada di belakang ruang nakhoda. Ada beberapa petugas yang keluar masuk ruang ini. Di pintu tertulis ada larangan bagi penumpang untuk masuk ruang nakhoda. Padahal saya penasaran banget pengen bisa masuk dan lihat kondisi di sana. yakin juga pemandangannya pasti bakal lebih bagus. Nah, saat petugas mulai melakukan pemeriksaan tiket, saya beranikan diri untuk bertanya, apakah diperbolehkan masuk ruang nakhoda karena saya baru pertama kali naik kapal dan pengen tahu. Ternyata diperbolehkan. Saya pun segera mengajak rekan saya untuk menuju ruang nakhoda. Ada beberapa petugas di ruang nakhoda, dua orang berdiri di belakang kemudi mengendalikan kapal. Sesekali mengarahkan gerakan kapal dengan memutar kemudi, sesekali menggunakan teropong untuk melihat arah depan. Ada dua pintu di sisi kiri dan kanan ruang nakhoda ini. Pintunya terbuka sehingga angin lumayan kencang sibuk mengobrak-abrik kerudung yang saya pakai. Kondisi di ruang nakhoda Apalagi saat saya bertanya, bolehkah keluar pintu itu dan diiyakan oleh petugas. Apa ya namanya, buritan kali ya. Seneng deh bisa berdiri di situ, melihat lautan lepas dan deretan daratan di kejauhan. Dari posisi ini juga kelihatan air laut yang warnanya berbeda. Kata petugasnya, perbedaan ini menandakan perbedaan kedalaman air laut. Di beberapa bagian yang warna air lautnya berbeda ini, terdapat tiang tinggi. Kata petugas, namanya saaru. Kalau malam akan ada lampu yang menyala dipuncak tiangnya. Ini sebagai pertanda bahwa di sekitar situ air lautnya dangkal, sehingga kapal tak melewati daerah itu. Saaru Di belakang petugas yang mengendalikan kapal, ada tempat untuk duduk. Ada dua petugas yang sedang duduk di situ. Puas terkena angin di buritan, saya pun pindah ke dalam dan duduk di situ, mencoba ngobrol dengan petugasnya. Ngobrol dengan Awak Kapal Express Bahari 1E Sekali berlayar, kapal express bahari 1E ini membawa 14 orang petugas. Kapal berlayar 7 hari seminggu, nggak pernah ada liburnya. Para awak kapal istirahatnya ya di atas kapal saja. Seperti kapal yang saya naiki ini, berangkat dari Amahai pukul sekitar pukul sampai di Tulehu. Nanti pukul akan berangkat lagi menuju Amahai. Bermalam di Amahai dan besoknya berangkat lagi ke Tulehu. Lebaran libur? Nggak. Lebaran maupun Natal nggak ada liburnya, justru penumpang malah ramai di hari raya. Oh iya, sekali jalan, kapal ini bisa mengangkut hingga 300 an penumpang. Para awak kapal bisa mendapat libur 1 hari dalam sebulan, itupun nggak bisa bersama-sama, mesti diatur bergiliran supaya kapal bisa tetap beroperasi. Dalam kondisi hujan deras pun kapal tetap berangkat. Perairan dari Ambon menuju seram ini ombaknya tak terlalu tinggi, jadi tidak membahayakan bagi kapal saat berlayar walau ada hujan angin. Para awak kapal adalah lulusan dari sekolah/akademi pelayaran. Saya dulu suka lho lihatin cowok-cowok mahasiswa akademi pelayaran. Kan badannya bagus-bagus tuh, tinggi tegap dan kekar. Tapi setelah kerja ternyata ya sama aja dengan dibidang pekerjaan lain, ada yang perutnya bertambah volume lemaknya hehehe…Udah kenal rokok pula. Ruang nakhoda ini nggak ada pendingin ruangan. Para awak kapal bebas menghisap rokok di sini. Ternyata, beberapa penumpang yang sudah sering naik kapal ini pun, kalau nggak tahan ingin merokok, mereka perginya ke sini. Menuju buritan lewat ruang nakhoda. Jadinya larangan di pintu masuk ruang ini tuh bisa dilanggar, nyatanya penumpang bisa dan boleh kok masuk ruang nakhoda ini. Asal jangan menganggu nakhoda yang sedang mengemudikan kapal. Bersiap Berlabuh Pelabuhan Tulehu sudah nampak dikejauhan. Pintu di kanan kiri ruang nakhoda pun di tutup, para petugas mulai sibuk mempersiapkan kapal untuk berlabuh. Kami pun kembali menuju ke kursi penumpang. Pelabuhan Tulehu sudah dekat Oh iya, saat menuju ruang nakhoda, barang bawaan kami tinggal begitu saja di kursi. Saya ke ruang nakhoda cuma bawa handphone saja. Alhamdulillah aman, tak ada yang bergeser posisinya. Ada dua CCTV juga sih di ruang VIP ini. Begitu kapal berlabuh, terdengar derap langkah kaki berlari. Rupanya para kuli angkut menawarkan jasa untuk membawakan barang bawaan para penumpang. Banyak yang masih anak-anak juga. Bawaan kami tak banyak, jadi kami tak membutuhkan jasa mereka. Para penjemput di pelabuhan Tulehu Cukup lama kami mengantri untuk keluar. Karena malas berjubel diantrian, kami memilih keluar kapal agak belakangan saja. Alhamdulillah perjalanan berangkat dan pulang Ambon – Masohi berjalan lancar. Pengalaman pertama naik kapal yang saya harap bakal di susul pengalaman kedua ketiga dan seterusnya. Pengen ngerasain naik kapal dengan jarak yang lebih jauh. Selesai nih kisah naik kapalnya. Nantikan cerita selanjutnya tentang kota Masohi ya!

jadwal kapal cepat ambon masohi hari ini